Selasa, 29 Oktober 2024

Proyek safendra

                                                                             Cikal

1. Judul: Cikal 

2. Penulis: Dhanu Priyo Prabowo

3. Ilustrator: Azka Devina 

4. Penerbit: Asep Lukman Arif Hidayat 

5. Kehidupan Penulis: Lahir di Kulon Progo,15 Januari 1961

6. Latar Belakang Sejarah: Ilmu  Humaniora Universitas Gadjah Mada Yogyakarta {1995 2000} Sastra Daerah/Jawa Universitas Sebelas Maret Surakarta {1980 1985}.

7. Latar belakang Budaya: Dia lahir di Kulon Progo dia bekerja di Yogyakarta

8. Latar Belakang Sosial: dia memiliki lingkungan sosial di daerah Yogyakarta


Unsur Intrinsik 

A. Tokoh 

1. Ki mangli

2. Ki redi

3. Gusti adipati

4. Nyi Pangesti

5. Sekar Gunung 

B. Interaksi Antar Tokoh 

1. Ki Mangli dan Ki Redi melatih bersama bermain gamelan

2. Ki Redi dia sedih karena Ki Mangli Akan pergi

3. Gusti Adipati Prangangkara: Adipati meminta tolong para 

rombongan Ki Mangli untuk menari tledek untuk anaknya 

yang sedang sakit 

C. Interaksi antara tokoh dan latar 

Ki Mangli sudah menjadi guruh di dusun Hargamulya

Ki Mangli sedang menaiki kuda dan perasaannya senang 

Ki Mangli: Pergi dari dusunnya perasaannya Ki Mangli sedih 

Ki Redi: Menangis saat mengetahui kalo Ki Mangli akan pergi dari dusun

Antara tokoh dan konflik cerita

Gusti Adipati: Dia meminta tolong kepada rombongan Ki Mangli untuk menari tledek untuk anaknya yang sedang sakit.

Ki Mangli: Para warga menangis saat Ki Mangli pergi mereka anggap Ki Mangli menjadi guru karena 

Ki Mangli sudah mengajari para warga untuk bermain gamelan di dusun mereka.

Ki Redi: Menangis saat Ki Mangli pergi dari dusun karena itu Ki Mangli sudah mengajarinya cara bermain gamelan.


Pesan Cerita:

1. Memelihara budaya turun Temurun melestarikan budaya.

2. Berbagi ilmu kepada budaya

3. Mencari solusi ketika ada musibah atau masalah

4. Jangan suka menolak jika dimintai pertolongan 


Respon Pembaca

Cerita berjudul Cikal ditulis oleh Dhanu Priyo Prabowo  menceritakan tentang Ki Mangli  dalam 1. Dusun. 2. Rumah warga 3. Sekolah Pertama Ki Mangli mengajari para warga untuk menari tledek itu Ki Mangli tv saat beberapa orang menari tledek dan Ki Mangli ingin mengajari warga untuk menari tledek   kemudian mereka yang lagi mendengarkan musik dari gamelan tapi mereka bilang mereka terasa dingin lalu musik tersebut terhenti pada malam itu . Konflik yang terjadi adalah Ki Mangli meninggalkan peninggalan barang barang dari kerajaan Hindu Ki Mangli seketika langsung panik . 

        Akhir ceritanya adalah Ki Mangli pergi dari dusun karena dia akan pergi ke tempat lain itu membuat mereka menangis karena mereka sudah menganggap dia sudah menjadi guru di dusun itu . Amanat atau pesan yang terdapat dalam cerita adalah 1. Ki Mangli: tidak pernah pelit ilmu apapun yang dia punya dan tidak pernah melupakan dusun. 2. Ki Mangli berkata waktu berlalu dengan sangat cepat dan dia tidak pernah melihat sahabatnya lagi

Menurut saya buku ini mengajarkan tentang nilai-nilai Be Curious and Find Solution. Saya mengetahui hal ini dengan mencari solusi ketika ada masalah atau musibah.

Setelah membaca cerita ini, hal yang menarik menurut saya adalah cerita ini menceritakan banyak pelajaran yang positif saya menyukai bagian itu karena kita harus berbagi ilmu apa pun yang kita miliki akan tetapi, masih ada pertanyaan yang belum terjawab melalui cerita ini, yaitu Ki Mangli belum melakukan tari tledek tapi Ki Mangli agak mulai jarang bermain gamelan. 

Menurut saya, buku ini menarik untuk saya untuk dibaca. Saya mendapatkan banyak hal positif buku ini karena kita diajarkan memelihara budaya turun temurun melestarikan budaya, berbagi ilmu terhadap budaya, mencari solusi ketika ada musibah atau masalah, dan jangan suka menolak jika dimintai pertolongan. Untuk menunjang penulisan yang lebih baik, ada beberapa saran untuk penulis. Pertama membuat cerita ini lebih menarik dan membuat sedikit detail di cerita ini.


Senin, 28 Oktober 2024

Resensi Buku

Unsur Enstrinsik.
A. Identitas Buku.
1. Judul: Kisah Datu Diyang.
2. Penulis: Siti Akbari.
3. Illustrator: Studio Plankton.
4. Penerbit: Badan Perkembangan Dan Pembinaan.

Identitas Penulis.

1. Kehidupan: 
     Siti Akbari lahir pada tanggal 26 April 1977.  Siti Akbari bekerja dari 2005 hingga sekarang .
2. Latar belakang sejarah: 
    Menempuh pendidikan tinggi S-1 di Universitas Negri  Malang pada tahun 1990 hingga 2002.
3. Latar belakang budaya: 
    Siti Akbari lahir di Banjarmasin.  Siti Akbari kuliah di Malang dia berkerja di Kalimantan Selatan .
4. Latar belakang sosial: 
 Siti Akbari bekerja di Kalimantan.  Siti Akbari tinggal di Banjarmasin.

Unsur Instrinsik.
Tokoh.

1. Diyang.
2. Ibunya.
3. Ayahnya.
4. Suaminya

Interaksi Antar Tokoh.
1. Diyang dengan seorang Ibu: 
    Diyang baik karena membantu seorang ibu.
2. Ayah dan Ibu Diyang: 
    Baik karena saling membantu.
3. Diyang Dan Ibunya: 
    Saling menyayangi.
4 . Diyang Dan Suaminya: 
    Saling mengasihi.

Tokoh Dan Latar.
1. Diyang Dan Rumahnya: Diyang merasa tenang.
2. Diyang Dan orang lain: Diyang merasa gugup.
3. Diyang Dan Suasana sepi: Diyang merasa sepi dan sendirian.
4. Anak Kecil di kebun rambutan: Anak kecilnya merasa tenang.

Tokoh Dan Konflik.

1.  Diyang di alam gaib: Diyang bangun di alam gaib tapi terasa seperti mimpi (jenis konflik: orang melawan alam). 
2. Seorang Ibu di alam gaib: Seorang ibu merupakan mahluk gaib yang jahat.

Pesan Cerita

1 : Jangan putus asa.
2: Saling membantu.
3: Jadi anak yang baik.
4: Jangan menyerah.

Respon Pembaca

Cerita berjudul kisah Datu Diyang ditulis oleh Siti Akbari  menceritakan tentang Diyang dalam rumahnya, kebun rambutan, alam gaib dan rumah orang lain. Pertama pada sesuatu hari ada putri bernama Diyang. Dia mau memetik enceng gondong dan dia lihat seberapa indahnya enceng gondong di sinar mata hari Kemudian Diyang melamun dia memikir tentang keturunannya. Karena sebelumnya ia memikir tentang keturunannya. Konflik yang terjadi adalah pada waktu Diyang mendengar teriakan dan membantu seorang ibu . Ibunya memaksa Diyang untuk menerima hadiah. 

Akhir ceritanya adalah Diyang udah tua dan suka membantu jadi di kenal sebagai Datu Diyang . Amanat atau pesan yang terdapat dalam cerita adalah untuk saling membantu.

Menurut saya buku ini mengajarkan tentang nilai-nilai Respect My Self Everyone And Everything. Saya mengetahui hal ini dengan membaca pada bagian Diyang sudah tua dan suka membantu jadi di kenal sebagai Datu Diyang.

Setelah membaca cerita ini, hal yang menarik menurut saya adalah pada bagian Diyang di kenal sebagai Datu Diyang. Saya menyukai bagian itu karena Diyang menjadi popular karna namanya. Akan tetapi, masih ada pertanyaan yang belum terjawab melalui cerita ini, yaitu siapa nama panjang Diyang. 

Menurut saya, buku ini BAGUS untuk dibaca. Saya menyukai buku ini karena buku ini memberikan pesan ke orang lain untuk saling membantu. Untuk menunjang penulisan yang lebih baik, ada beberapa saran untuk penulis/penerbit. Pertama penulis membuat cerita yang lebih banyak. Kedua penulis dapat menambahkam lebih banyak konflik.








Proyek safendra

                                                                              Cikal 1. Judul: Cikal  2. Penulis: Dhanu Priyo Prabowo 3. Ilus...